(AHMAD – 8779) : Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Isa telah menceritakan kepada kami Abu Ma’syar dari Abu Wahb pelayan Abu Hurairah dari Abu Hurairah berkata;
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Mahukah aku beritahukan kepada kalian sebaik-baik manusia?” mereka menjawab; “Tentu wahai Rasulullah, ”
maka beliau bersabda: “(yaitu) seorang laki-laki yang mengambil tali kekang kudanya di jalan Allah ‘azza wajalla, lalu setiap ada musuh dia siap siaga diatas kudanya. Mahukah aku beritahukan kepada kalian orang yang tingkatannya berada di bawahnya?” mereka menjawab; “Tentu, ” maka beliau bersabda: “(yaitu) seorang laki-laki yang berada bersama sekumpulan kambingnya, lalu ia menegakkan shalat dan juga menunaikan zakat, mahukah aku beritahukan kepada kalian sejelek-jelek manusia?” mereka menjawab; “Tentu, ” maka beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Seseorang yang diminta karena Allah namun dia tidak memberinya.”
versi bahasa arabnya:
حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ عِيسَى قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو مَعْشَرٍ عَنْ أَبِي وَهْبٍ مَوْلَى أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِخَيْرِ الْبَرِيَّةِ قَالُوا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ رَجُلٌ آخِذٌ بِعِنَانِ فَرَسِهِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ كُلَّمَا كَانَتْ هَيْعَةٌ اسْتَوَى عَلَيْهِ أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِالَّذِي يَلِيهِ قَالُوا بَلَى قَالَ الرَّجُلُ فِي ثُلَّةٍ مِنْ غَنَمِهِ يُقِيمُ الصَّلَاةَ وَيُؤْتِي الزَّكَاةَ أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِشَرِّ الْبَرِيَّةِ قَالُوا بَلَى قَالَ الَّذِي يُسْأَلُ بِاللَّهِ وَلَا يُعْطِي بِهِ
—
Senada seperti pada riwayat di atas, juga diriwayatkan dalam riwayat lain sebagai berikut:
(AHMAD – 10348) : Telah menceritakan kepada kami Abdush Shamad, dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Hassan -yaitu Al ‘Anbari- dari Qalush, dia berkata; Bahwasanya Syihab bin Mudlij tinggal di suatu perkampungan badui, lalu anaknya mencela seorang lelaki, ia berkata; “Wahai anak orang yang menjadi bangsa Arab dengan hijrah ini, ” kemudian Syihab datang ke Madinah dan bertemu dengan Abu Hurairah, lalu ia mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sebaik-baik manusia adalah dua orang; seorang lelaki yang berperang di jalan Allah lalu ia menduduki tempat yang darinya ia mengacaukan musuh. Dan seorang lelaki yang berada di tempat terpencil, ia mendirikan lima shalat fardlu, menunaikan hak hartanya (zakat) dan beribadah kepada Rabbnya hingga datang ajal kepadanya.” Lalu Syihab bin Mudlij duduk di atas lututnya seraya berkata; “Benarkah engkau mendengarnya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam wahai Abu Hurairah?” Abu Hurairah menjawab; “Ya.” kemudian ia mendatangi perkampungan baduinya dan bermukim di sana.”
—
حَدَّثَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ حَسَّانَ يَعْنِي الْعَنْبَرِيَّ عَنِ الْقَلُوصِ أَنَّ شِهَابَ بْنَ مُدْلِجٍ نَزَلَ الْبَادِيَةَ فَسَابَّ ابْنُهُ رَجُلًا فَقَالَ يَا ابْنَ الَّذِي تَعَرَّبَ بِهَذِهِ الْهِجْرَةِ فَأَتَى شِهَابٌ الْمَدِينَةَ فَلَقِيَ أَبَا هُرَيْرَةَ فَسَمِعَهُ يَقُولُ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَفْضَلُ النَّاسِ رَجُلَانِ رَجُلٌ غَزَا فِي سَبِيلِ اللَّهِ حَتَّى يَهْبِطَ مَوْضِعًا يَسُوءُ الْعَدُوَّ وَرَجُلٌ بِنَاحِيَةِ الْبَادِيَةِ يُقِيمُ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسَ وَيُؤَدِّي حَقَّ مَالِهِ وَيَعْبُدُ رَبَّهُ حَتَّى يَأْتِيَهُ الْيَقِينُ فَجَثَا عَلَى رُكْبَتَيْهِ قَالَ أَنْتَ سَمِعْتَهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُ لَهُ قَالَ نَعَمْ فَأَتَى بَادِيَتَهُ فَأَقَامَ بِهَا
—–
Hadist di bawah ini juga memiliki kemiripan tetapi ada sedikit yang belum disampaikan pada hadist di atas, silakan ditelaah dengan baik hadist berikut:
(AHMAD – 10947) : Telah menceritakan kepada kami Yunus bin Muhammad berkata; telah menceritakan kepada kami Laits dari Yazid bin Abu Habib dari Abu Al Khair dari Abu Al Khaththab dari Abu Sa’id Al Khudri Bahwasanya ia berkata; “Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pada tahun perang Tabuk berkhutbah di hadapan manusia dengan menyandarkan punggungnya ke pohon kurma, beliau bersabda: “Maukah kalian aku tunjukkan dari manusia paling baik dan manusia yang paling buruk? Sesungguhnya sebaik-baik manusia adalah seorang laki-laki yang beramal (jihad) di jalan Allah di atas punggung kuda atau untanya, atau dengan berjalan kaki hingga datang kematian menjemputnya. Dan seburuk-buruk manusia adalah seorang laki-laki jahat yang berani membaca kitab Allah tetapi tidak pernah menyeru kepadanya.”
——–
حَدَّثَنَا يُونُسُ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا لَيْثٌ عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي حَبِيبٍ عَنْ أَبِي الْخَيْرِ عَنْ أَبِي الْخَطَّابِ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ أَنَّهُ قَالَ
إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَامَ تَبُوكَ خَطَبَ النَّاسَ وَهُوَ مُسْنِدٌ ظَهْرَهُ إِلَى نَخْلَةٍ فَقَالَ أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِخَيْرِ النَّاسِ وَشَرِّ النَّاسِ إِنَّ مِنْ خَيْرِ النَّاسِ رَجُلًا عَمِلَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ عَلَى ظَهْرِ فَرَسِهِ أَوْ عَلَى ظَهْرِ بَعِيرِهِ أَوْ عَلَى قَدَمَيْهِ حَتَّى يَأْتِيَهُ الْمَوْتُ وَإِنَّ مِنْ شَرِّ النَّاسِ رَجُلًا فَاجِرًا جَرِيئًا يَقْرَأُ كِتَابَ اللَّهِ لَا يَرْعَوِي إِلَى شَيْءٍ مِنْهُ
—
Berbeda dengan hadist di atas, pada hadist berikut juga disebutkan sebaik-baik manusia dalam islam, dan juga disebutkan seburuk-buruk manusia.
Silakan simak hadist di bawah ini:
(AHMAD – 10372) : Telah menceritakan kepada kami Wahb bin Jarir, dia berkata; bapakku telah menceritakan kepada kami, ia berkata; Aku mendengar Yunus bin Yazid Al Aili menceritakan dari Az Zuhri dari Sa’id Ibnul Musayyab dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Kalian mendapati manusia seperti barang tambang, maka orang yang terbaik dari mereka pada masa jahilliyah adalah orang yang terbaik pula di dalam Islam, jika ia paham Islam. Dan kalian dapati sebaik-baik manusia dalam perkara ini adalah orang yang paling benci kepadanya (Islam) sebelum ia masuk ke dalamnya. Dan kalian dapati seburuk-buruk manusia adalah orang yang memiliki dua wajah, ia datang kepada suatu kaum dengan satu wajah dan kepada kaum yang lain dengan wajah yang lain.”
—
حَدَّثَنَا وَهْبُ بْنُ جَرِيرٍ حَدَّثَنَا أَبِي قَالَ سَمِعْتُ يُونُسَ بْنَ يَزِيدَ الْأَيْلِيَّ يُحَدِّثُ عَنِ الزُّهْرِيِّ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ تَجِدُونَ النَّاسَ مَعَادِنَ فَخِيَارُهُمْ فِي الْجَاهِلِيَّةِ خِيَارُهُمْ فِي الْإِسْلَامِ إِذَا فَقِهُوا وَتَجِدُونَ مِنْ خَيْرِ النَّاسِ فِي هَذَا الْأَمْرِ أَكْرَهَهُمْ لَهُ قَبْلَ أَنْ يَدْخُلَ فِيهِ وَتَجِدُونَ مِنْ شَرِّ النَّاسِ ذَا الْوَجْهَيْنِ الَّذِي يَأْتِي هَؤُلَاءِ بِوَجْهٍ وَهَؤُلَاءِ بِوَجْهٍ
—
(AHMAD – 12361) : Telah menceritakan kepada kami Waki’ dari Sufyan dari Mukhtar bin fulful berkata: saya mendengar Anas bin Malik radhiyallahu’anhu berkata: ada seorang laki-laki yang berkata kepada Nabi Shallallahu’alaihi wasallam: wahai sebaik-baik manusia! maka Nabi Shallallahu’alaihi wasallam menyangkal: ” orang terbaik adalah Ibrahim alaihissalam”.
–
حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ مُخْتَارِ بْنِ فُلْفُلٍ قَالَ سَمِعْتُ أَنَسًا قَالَ
قَالَ رَجُلٌ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا خَيْرَ الْبَرِيَّةِ قَالَ فَقَالَ ذَاكَ إِبْرَاهِيمُ عَلَيْهِ السَّلَام
—
(AHMAD – 17625) : Telah menceritakan kepada kami Hasyim ia berkata, Telah menceritakan kepada kami Syaiban dari Ashim dari Khaitsamah dan Asy Sya’bi dari Nu’man bin Basyir ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sebaik-baik manusia adalah generasiku, kemudian orang-orang yang datang setelah mereka, kemudian orang-orang yang datang setelah mereka, kemudian generasi yang datang setelah mereka. Setelah itu, akan datang suatu kaum yang sumpahnya mendahului persaksian dan persaksian mereka mendahului sumpah-sumpah mereka.”
–
حَدَّثَنَا هَاشِمٌ قَالَ حَدَّثَنَا شَيْبَانُ عَنْ عَاصِمٍ عَنْ خَيْثَمَةَ وَالشَّعْبِيِّ عَنِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِي ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ يَأْتِي قَوْمٌ تَسْبِقُ أَيْمَانُهُمْ شَهَادَتَهُمْ وَشَهَادَتُهُمْ أَيْمَانَهُمْ
—
(AHMAD – 18979) : Telah menceritakan kepada kami Waki’ telah menceritakan kepada kami Al ‘Amasy telah menceritakan kepada kami Hilal bin Yasaf dari Imran bin Hushain radliallahu ‘anhu, ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sebaik-baik manusia adalah yang hidup pada masaku, kemudian yang selanjutnya kemudian yang selanjutnya kemudian akan datang suatu kaum yang (gemuk) mengaku-aku baik, padahal tidak ada kebaikan pada dirinya, mereka memberikan persaksian sebelum mereka diminta untuk menjadi saksi.”
–
حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ حَدَّثَنَا هِلَالُ بْنُ يَسَافٍ عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِي ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ يَجِيءُ قَوْمٌ يَتَسَمَّنُونَ يُحِبُّونَ السِّمَنَ يُعْطُونَ الشَّهَادَةَ قَبْلَ أَنْ يُسْأَلُوهَا
—
(AHMAD – 23251) : Telah menceritakan kepada kami Aswad bin Amir berkata; Telah mengkabarkan kepada kami Syarik dari Simak dari Abdullah bin Umairah dari Durroh binti Abi Lahab berkata; Saya berada bersama Aisyah, lalu Nabi Shallallahu’alaihiwasallam masuk dan bersabda: “Berikan air wudhu kepadaku.” Maka saya dan Aisyah bergegas memberikan bejana air kepada beliau. Ia berkata; Maka saya bergegas mengambilnya dan beliau berwudhu dengannya lalu beliau menatapku seraya bersabda: “Kamu termasuk golonganku dan saya juga golonganmu.” dia berkata; Lalu didatangkan kepada beliau seorang lelaki dan berkata; Saya tidak melakukannya, akan tetapi dikatakan kepadaku, (Durroh) Berkata; Lelaki itu bertanya kepada Nabi yang sedang berada di atas mimbar; Siapakah sebaik-baik manusia?, Nabi bersabda: “Yaitu orang-orang yang faqih dalam agama Allah AzzaWaJalla dan yang paling menyambung tali rahimnya.” Syarik menyebutkan lagi dua hal lainnya namun saya tidak menghafalanya.
–
حَدَّثَنَا أَسْوَدُ بْنُ عَامِرٍ قَالَ أَخْبَرَنَا شَرِيكٌ عَنْ سِمَاكٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمِيرَةَ عَنْ دُرَّةَ بِنْتِ أَبِي لَهَبٍ قَالَتْ
كُنْتُ عِنْدَ عَائِشَةَ فَدَخَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ ائْتُونِي بِوَضُوءٍ فَسَأَلْتُ فَابْتَدَرْتُ أَنَا وَعَائِشَةُ الْكُوزَ قَالَتْ فَبَدَرْتُهَا فَأَخَذْتُهُ أَنَا فَتَوَضَّأَ فَرَفَعَ طَرْفَهُ أَوْ عَيْنَهُ أَوْ بَصَرَهُ إِلَيَّ فَقَالَ أَنْتِ مِنِّي وَأَنَا مِنْكِ قَالَتْ فَأُتِيَ بِرَجُلٍ فَقَالَ مَا أَنَا فَعَلْتُهُ وَلَكِنْ قِيلَ لِي قَالَتْ وَكَانَ سَأَلَهُ عَلَى الْمِنْبَرِ مَنْ خَيْرُ النَّاسِ فَقَالَ أَفْقَهُهُمْ فِي دِينِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَأَوْصَلُهُمْ لِرَحِمِهِ
وَذَكَرَ فِيهِ شَرِيكٌ شَيْئَيْنِ آخَرَيْنِ لَمْ أَحْفَظْهُمَا
—
(AHMAD – 26087) : Telah menceritakan kepada kami Yunus bin Muhammad dia berkata, telah menceritakan kepada kami ‘Abdul Wahid bin Ziyad dia berkata, telah menceritakan kepada kami Laits -yakni Ibnu Abu Sulaim- dia berkata, telah menceritakan kepadaku Thawus dari Ummu Malik Al Bahziyah dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sebaik-baik manusia pada zaman fitnah adalah orang yang mengasingkan diri dengan hartanya, dia beribadah kepada Allah dan melaksanakan haknya, serta orang yang mengambil kudanya di jalan Allah sehingga dia dapat menakuti mereka (musuh) dan mereka menakuti dirinya.”
—
حَدَّثَنَا يُونُسُ بْنُ مُحَمَّدٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ بْنُ زِيَادٍ قَالَ حَدَّثَنَا لَيْثٌ يَعْنِي ابْنَ أَبِي سُلَيْمٍ قَالَ حَدَّثَنِي طَاوُسٌ عَنْ أُمِّ مَالِكٍ الْبَهْزِيَّةِ قَالَتْ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَيْرُ النَّاسِ فِي الْفِتْنَةِ رَجُلٌ مُعْتَزِلٌ فِي مَالِهِ يَعْبُدُ رَبَّهُ وَيُؤَدِّي حَقَّهُ وَرَجُلٌ آخِذٌ بِرَأْسِ فَرَسِهِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يُخِيفُهُمْ وَيُخِيفُونَهُ
—
(AHMAD – 9203) : Telah menceritakan kepada kami Yahya dari Sufyan berkata; telah menceritakan kepadaku Salamah bin Kuhail dari Abu Salamah dari Abu Hurairah berkata; Bahwasanya seorang laki-laki meminta Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk mengganti unta yang dipinjamnya, tetapi para sahabat berkata; “Kami tidak mendapatkan kecuali unta yang umurnya lebih tua dari yang ia punya, ” maka beliau bersabda: “Berikanlah kepadanya, ” laki-laki itu berkata; “Engkau telah menepatiku semoga Allah menepati untukmu, ” kemudian beliau bersabda: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling baik dalam membayar hutangnya.”
–
حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ سُفْيَانَ قَالَ حَدَّثَنِي سَلَمَةُ بْنُ كُهَيْلٍ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
أَنَّ رَجُلًا تَقَاضَى رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعِيرًا فَقَالُوا مَا نَجِدُ إِلَّا أَفْضَلَ مِنْ سِنِّهِ فَقَالَ أَعْطُوهُ فَقَالَ أَوْفَيْتَنِي أَوْفَى اللَّهُ لَكَ قَالَ خِيَارُ النَّاسِ أَحْسَنُهُمْ قَضَاءً
—