Berapa Lama Khatam Alquran – Berapa Kali Khatam Alquran?

  1. “Bacalah (khatam) Al Qur’an dalam sebulan”

  2. “Kalau begitu, bacalah (khatamkanlah) ia dalam tujuh hari, dan janganlah melewati batas itu.”

  3. “Kalau begitu kamu khatamkan dalam tiga hari”

  4. “Tidak akan dapat memahaminya orang yang mengkhatamkan Al Qur’an kurang dari tiga hari.”

 

(BUKHARI – 1842) : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada kami Ghundar telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Mughirah berkata, aku mendengar Mujahid dari ‘Abdullah bin ‘Umar radliallahu ‘anhua dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkata: “Puasalah dalam sebulan sebanyak tiga hari”. Dia berkata: “Aku sanggup yang lebih banyak dari itu”. Dia terus saja mengatakan kemampuanya itu hingga akhirnya Beliau berkata: “Kalau begitu berpuasalah sehari dan berbuka sehari”. Beliau juga berkata, kepadanya: “Bacalah (khatam) Al Qur’an dalam sebulan”. Dia berkata: “Aku sanggup yang lebih banyak dari itu”. Dia terus saja mengatakan kemampuannya itu hingga akhirnya Beliau berkata: “Kalau begitu kamu khatamkan dalam tiga hari”.

(BUKHARI – 4664) : Telah menceritakan kepada kami Musa Telah menceritakan kepada kami Abu ‘Awanah dari Al Mughirah dari Mujahid dari Abdullah bin Amru ia berkata; Bapakku menikahkanku dengan seorang wanita yang memiliki kemuliaan leluhur. Lalu bapakku bertanya pada sang menantunya mengenai suaminya. Maka sang menantu pun berkata, “Dia adalah laki-laki terbaik, ia belum pernah meniduriku dan tidak juga memelukku mesra semenjak aku menemuinya.” Maka setelah selang beberapa lama, bapakku pun mengadukan hal itu pada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, akhirnya beliau bersabda: “Bawalah ia kemari.” Maka setelah itu, aku pun datang menemui beliau, dan belaiau bersabda: “Bagaimanakah ibadah puasamu?” aku menjawab, “Yaitu setiap hari.” Beliau bertanya lagi, “Lalu bagaimana dengan Khataman Al Qur`anmu?” aku menjawab, “Yaitu setiap malam.” Akhirnya beliau bersabda: “Berpuasalah tiga hari pada setiap bulannya. Dan bacalah (Khatamkanlah) Al Qur`an sekali pada setiap bulannya.” Aku katakan, “Aku mampu lebih dari itu.” Beliau bersabda: “Kalau begitu, berpuasalah tiga hari dalam satu pekan.” Aku berkata, “Aku masih mampu lebih dari itu.” Beliau bersabda: “Kalau begitu, berbukalah sehari dan berpuasalah sehari.” Aku katakan, “Aku masih mampu lebih dari itu.” Beliau bersabda: “Berpuasalah dengan puasa yang paling utama, yakni puasa Dawud, yaitu berpuasa sehari dan berbuka sehari. Dan khatamkanlah Al Qur`an sekali dalam tujuh hari.” Maka sekiranya aku menerima keringanan yang diberikan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, saat itu aku masih kuat, sementara sekarang telah menjadi lemah. Mujahid berkata; Lalu ia membacakan sepertujuh dari Al Qur`an kepada keluarganya pada siang hari, dan ayat yang ia baca, ia perlihatkan pada siang harinya hingga pada malam harinya ia bisa lebih mudah membacanya. Dan bila ingin memperoleh kekuatan, maka ia akan berbuka beberapa hari dan menghitungnya, lalu ia berpuasa sebanyak itu pula, sebab ia tak suka meninggalkan sesuatu yang menyelisihi Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Abu Abdullah berkata; Dan sebagian mereka berkata; Tiga, atau lima, dan yang terbanyak adalah tujuh.

(BUKHARI – 4666) : Telah menceritakan kepadaku Ishaq Telah mengabarkan kepada kami Ubaidullah bin Musa dari Syaiban dari Yahya dari Muhamamd bin Abdurrahman Maula Bani Zuhrah, dari Abu Salamah ia berkata; -dan aku menduga ia berkata- Aku mendengar dari Abu Salamah dari Abdullah bin Amru berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Bacalah Al Qur`an itu dalam satu bulan.” Aku berkata, “Sesungguhnya aku lebih mampu dari itu.” Beliau bersabda: “Kalau begitu, bacalah (khatamkanlah) ia dalam tujuh hari, dan janganlah melewati batas itu.”

(MUSLIM – 1963) : Dan Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad bin Ar Rumi telah menceritakan kepada kami An Nadlr bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Ikrimah bin Ammar Telah menceritakan kepada kami Yahya ia berkata, saya berangkat bersama Abdullah bin Yazid hingga kami menemui Abu Salamah, lalu kami mengutus seseorang kepadanya. kemudian ia pun keluar menemui kami, dan tepat dekat pintu rumahnya ternya ada Masjid, maka kami pun menunggu di masjid itu hingga keluar menemui kami. Lalu ia berkata, “Jika kalian mau, masuklah, namun bila kalian memilih duduk (di situ), maka duduklah.” Kami menjawab, “Kami duduk di sini saja. Ceritakanlah hadits kepada kami!” Ia berkata; Telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Amru bin Ash radliallahu ‘anhuma, ia berkata; Saya biasa melakukan puasa Ad Dahr (sepanjang masa) dan membaca (mengkhatamkan) Al Qur`an setiap malam sekali. Mungkin telah disampaikan berita kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengenai diriku atau mungkin juga beliau yang mengutus seseorang kepadaku. Lalu aku mendatangi beliau, maka beliau pun bertanya kepadaku: “Benarkah berita bahwa kamu berpuasa sepanjang masa dan membaca (mengkhatamkan) Al Qur`an sekali setiap malam?” saya menjawab, “Benar wahai Nabiyullah, namun tidaklah saya menginginkan dari perbuatan itu kecuali kebaikan.” Beliau bersabda: “Sungguh, bagimu cukup berpuasa tiga hari dalam setiap bulannya.” Saya berkata, “Wahai Nabiyullah, sungguh saya masih kuat lebih dari itu.” beliau bersabda: “Sesunguhnya isteri juga mempunyai hak atasmu, tamumu punya hak atasmu dan jasadmu juga punya hak atasmu. Karena itu, lakukanlah puasa Dawud Nabi Allah shallallahu ‘alaihi wasallam, sebab ia adalah hamba yang paling banyak beribadah.” Saya bertanya, “Wahai Nabiyullah, bagaimanakah puasa Dawud itu?” beliau menjawab: “Nabi Dawud berpuasa sehari dan berbuka sehari.” Kemudian beliau bersabda: “Bacalah (khatamkanlah) Al Qur`an sekali dalam setiap bulannya.” Saya berkata, “Wahai Nabiyullah, sesungguhnya saya masih kuat kurang dari itu.” beliau bersabda: “Kalau begitu, pada setiap dua puluh hari sekali.” Saya berkata, “Wahai Nabiyullah, sesungguhnya saya masih kuat kurang dari itu.” beliau bersabda: “Kalau begitu, setiap sepuluh hari sekali.” Saya berkata, “Wahai Nabiyullah, sungguh, saya masih kuat kurang dari itu.” beliau bersabda: “Kalau begitu, bacalah (khatamkanlah) Al Qur`an setiap tujuh hari sekali, janganlah kamu menambahnya lagi, sebab, isterimu juga punya hak atasmu, dan jasadmu juga punya hak atasmu.” Abdullah berkata; Aku telah berlebih-lebihan, hingga aku pun diberatkan sendiri. Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepadaku: “Sesunguhnya kamu tidak tahu, apakah umurmu masih panjang.” Abdullah berkata; “Maka aku pun lebih memilih dan melakukan apa yang disabdakan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam padaku. setelah lanjut usia, aku pun berangan-angann, sekiranya dahulu aku menerima rukhshah (keringanan) Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.” Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Rauh bin Ubadah telah menceritakan kepada kami Husain Al Mu’allim dari Yahya bin Abu Katsir dengan isnad ini, dan ia menambahkan setelah ungkapan; “Tiga hari dalam setiap bulannya, karena setiap kebaikan maka ganjarannya untukmu akan menjadi sepuluh kali lipat, maka itulah puasa Ad Dahr (sepanjang masa).” Dan di dalam hadits diungkapkan; Saya berkata, “Bagaimana puasa Nabiyullah Dawud?” beliau menjawab: “Yaitu setengah masa.” Dan ia tidak menyebutkan sesuatu pun terkait dengan bacaan Al Qur`an. Dan ia juga tidak menyebutkan; “Sesungguhnya tamumu juga punya hak atasmu.” Namun ia menyebutkan; “Sesungguhnya anakmu juga punya hak atasmu.”

—————

(MUSLIM – 1964) : Telah menceritakan kepadaku Al Qasim bin Zakariya telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Musa dari Syaiban dari Yahya dari Muhammad bin Abdurrahman Maula Bani Zuhrah, dari Abu Salamah ia berkata, dan saya menyangka bahwa saya telah mendengarnya dari Abu Salamah dari Abdullah bin Amru radliallahu ‘anhuma, ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepdaku: “Bacalah (Khatamkanlah) Al Quran sekali pada setiap bulannya.” Saya berkata, “Saya masih kuat dari itu.” beliau bersabda: “Kalau begitu, pada setiap dua puluh hari sekali.” Saya berkata lagi, “Saya masih kuat kurang dari itu.” beliau bersabda: “Kalau begitu, bacalah (khatamkanlah) pada setiap tujuh hari sekali, dan jangan kamu menguranginya lagi.”

——–

(ABUDAUD – 1180) : Telah menceritakan kepada kami Muslim bin Ibrahim dan Musa bin Isma’il keduanya berkata; telah mengabarkan kepada kami Aban dari Yahya dari Muhammad bin Ibrahim dari Abu Salamah dari Abdullah bin ‘Amru bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepadanya: “Bacalah Al Qur’an (hingga khatam) dalam sebulan.” Abdullah berkata; “Aku bisa (mengkhatamkan) lebih dari itu (sebulan).” Beliau bersabda: “Kalau begitu (khatamkan) selama dua puluh hari.” Abdullah berkata; “Aku bisa (mengkhatamkan) lebih dari itu.” Beliau bersabda: “Kalau begitu, (khatamkan) selama lima belas hari.” Abdullah berkata; “Aku bisa (mengkhatamkan) lebih dari itu.” Beliau bersabda: “Kalau begitu, (khatamkan) selama sepuluh hari.” Abdullah berkata; “Aku bisa (mengkhatamkan) lebih dari itu.” Beliau bersabda “Kalau begitu, (khatamkan) selama tujuh hari, jangan kamu kurangi dari itu.” Abu Daud berkata; “Hadits muslim lebih lengkap (dari haditsnya Musa).”

—————–

(ABUDAUD – 1181) : Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb telah mengabarkan kepada kami Hammad dari ‘Atha` bin As Sa`ib dari ayahnya dari Abdullah bin ‘Amru dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepadaku: “Puasalah tiga hari dalam setiap bulan, dan bacalah Al Qur’an (khatamkan) dalam sebulan.” Beliau mengajukan pengurangan terhadapku, dan aku pun demikian, lalu beliau bersabda: ‘Berpuasalah sehari dan berbukalah sehari. ‘ ‘Atha` berkata; “kami berbeda (periwayatan) dari ayahku, sebagian dari kami mengatakan; “Tujuh hari.” Sebagian lagi mengatakan; “Lima hari.”

————————-

(ABUDAUD – 1182) : Telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abdusshamad telah mengabarkan kepada kami Hammam telah mengabarkan kepada kami Qatadah dari Yazid bin Abdullah bin ‘Amru dari Abdullah bin ‘Amru bahwa dia berkata; “Wahai Rasulullah, berapa lamakah aku harus mengkhatamkan Al Qur’an?” beliau bersabda: “Dalam sebulan.” Abdullah bin ‘Amru berkata; “Sesungguhnya aku bisa lebih dari itu.” -Abu Musa (Ibnu Mutsanna) mengulang-ulang perkataan ini- dan Abdullah selalu meminta dipensasi hingga beliau bersabda: “Jika demikian, bacalah al Qur’an (hingga khatam) dalam tujuh hari.” Abdullah berkata; “Aku masih dapat menyelesaikannya lebih dari itu.” Beliau bersabda: “Tidak akan dapat memahaminya orang yang mengkhatamkan Al Qur’an kurang dari tiga hari.”

—————————
(ABUDAUD – 1183) : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hafsh Abu Abdurrahman Al Qatthan pamannya Isa bin Syadzan, telah mengabarkan kepada kami Abu Daud telah mengabarkan kepada kami Al Harisy bin Sulaim dari Thalhah bin Musharif dari Khaitsamah dari Abdullah bin ‘Amru dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepadaku: “Khatamkanlah Al Qur’an dalam sebulan.” Abdullah berkata; “Aku bisa (menghatamkannya) lebih dari itu.” Beliau bersabda: “Khatamkan selama tiga hari.” Abu Ali mengatakan; “Aku mendengar Abu Daud berkata; saya mendengar Ahmad yaitu Ibnu Hanbal berkata; Isa bin Syadzan adalah orang yang bijaksana.”

———————
(ABUDAUD – 1187) : Telah menceritakan kepada kami Nuh bin Habib telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Simak bin Al Fadl dari Wahb bin Munabbih dari Abdullah bin ‘Amru bahwa dia bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam; “Berapa lamakah Al Qur’an di baca (hingga khatam)?” beliau bersabda: “Dalam jangka waktu empat puluh hari.” Kemudian beliau bersabda: “Dalam jangka waktu sebulan.” Kemudian beliau bersabda: “Dalam jangka waktu dua puluh hari.” Kemudian beliau bersabda: “Dalam jangka waktu lima belas hari.” Kemudian beliau bersabda: “Dalam jangka waktu sepuluh hari.” Kemudian beliau bersabda: “Dalam jangka waktu tujuh hari, dan tidak kurang dari tujuh hari.”

————————-
(TIRMIDZI – 2870) : Telah menceritakan kepada kami ‘Ubaid bin Asbath bin Muhammad Al Qurasy ia berkata; telah menceritakan kepadaku Ayahku dari Mutharrif dari Abu Ishaq dari Abu Burdah dari Abdullah bin ‘Amru ia berkata; Aku berkata; “Wahai Rasulullah, seberapa lama aku harus menghatamkan al-Qur’an?” Beliau menjawab: “Khatamkan setiap bulan.” Aku berkata; “Aku bisa lebih mampu dan lebih baik dari itu.” Beliau bersabda: “Khatamkan dalam duapuluh hari.” Aku berkata; “Aku bisa lebih baik dari itu.” Beliau bersabda: “Khatamkan dalam limabelas hari.” Aku berkata; “Aku bisa lebih baik dari itu.” Beliau bersabda: “Khatamkan dalam sepuluh hari.” Aku berkata; “Aku dapat lebih baik dari itu.” Beliau bersabda: “Khatamkan dalam lima hari.” Abdullah berkata; “Setelah itu beliau tidak memberiku keringanan.” Abu Isa berkata; Hadits ini hasan shahih, dinilai gharib dari hadits Abu Burdah dari Abdullah bin ‘Amru. Hadits ini juga diriwayatkan melalui sanad lain dari Abdullah bin ‘Amru. Dan diriwayatkan dari Abdullah bin ‘Amru dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Tidaklah dapat memahaminya orang yang membaca (mengkhatamkan) al-Qur’an kurang dari tiga hari.” Diriwayatkan dari Abdullah bin ‘Amru bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda padanya: “Bacalah (khatamkan) al-Qur’an dalam empatpuluh hari.” Ishaq bin Ibrahim berkata; “Berdasarkan hadits ini, maka kami tidak suka bila empatpuluh hari berlalu dari seseorang, sementara dirinya belum pernah mengkhatamkan al-Qur’an. Sebagaian ulama menyatakan bahwa al-Qur’an tidak dihatamkan kurang dari tiga hari, berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Sementara sebagaian ulama yang lain memberi keringanan dalam hal ini. Diriwayatkan dari Utsman bin Affan bahwa ia menghatamkan al-Qur’an dalam satu rakaat witir.” Diriwayatkan dari Sa’ii bin Jubair, bahwa ia mengkhatamkan al-Qur’an dalam satu rakaat di (samping) ka’bah. Dan para ulama lebih menyukai membaca secara tartil.

——————–
(TIRMIDZI – 2871) : Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu An Nadlr Al Baghdadi telah menceritakan kepada kami Ali bin Al Hasan bin Syaqiq dari Abdullah bin Al Mubarak dari Ma’mar dari Simak bin Al Fadll dari Wahab bin Munabbih dari Abdullah bin ‘Amru bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepadanya: “Khatamkanlah al-Qur’an selama empat puluh (hari).” Abu Isa berkata; Hadits ini hasan gharib. Sebagaian perawi meriwayatkan dari Ma’mar dari Simak bin Al Fadll dari Wahab bin Munabbih bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan Abdullah bin ‘Amru supaya mengkhatamkan al-Qur’an selama empat puluh hari.”

——————–
(TIRMIDZI – 2873) : Telah menceritakan kepada kami Mahmud bin Ghailan telah menceritakan kepada kami An Nadlr bin Syumail telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Qatadah dari Yazid bin Abdullah bin Asy Syikhir dari Abdullah bin ‘Amru bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidak akan memahaminya, seseorang yang mengkhatamkan al-Qur’an kurang dari tiga hari.” Abu Isa berkata; Hadits ini hasan shahih. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu’bah dengan sanad yang sama.

————————-
//////////////////////////////////////////////
(AHMAD – 6188) : Telah menceritakan kepada kami Husyaim dan Hushain bin Abdirrahman dan Mughirah Adl Dlabbiy dari Mujahid dari Abdullah bin Amru dia berkata; “Ayahku menikahkanku dengan seorang wanita suku Quraisy. Ketika ia menemuiku, aku tidak mau (melayaninya) dan tidak selera terhadapnya. Yang demikian karena aku begitu kuat beribadah berupa puasa dan shalat. Lalu Amru bin Al Ash datang kepada menantu perempuannya dan menanyainya, “Bagaimana suamimu?” Ia menjawab, “Dia sebaik-baik suami, atau seperti suami yang paling baik. Sayangnya, ia tidak pernah melucuti pakaian kami (untuk bersetubuh) dan tidak pernah mengenal tidur bersamaku sekasur.” Kemudian dia pun menemuiku, mencaci maki dan mencercaku seraya berkata, “Aku telah menikahkanmu dengan seorang wanita Quraisy yang mempunyai kedudukan akan tetapi kamu malah menyusahkannya dan tidak memperlakukannya sebagai layaknya suami isteri.” Kemudian Amr bin Al Ash menghadap Nabi Shallallahu’alaihi wasallam dan melaporkan kasusku kepada beliau. Lalu beliau mengutus utusan untuk memanggilku. Aku pun akhirnya menghadap beliau. Beliau menanyaiku: “Apakah kamu selalu berpuasa di siang hari?” saya menjawab, “Ya.” Beliau bertanya lagi, “Apakah kamu juga selalu melaksanakan shalat malam?” saya menjawab, “Ya.” Beliau bersabda: “Saya berpuasa tapi juga berbuka (tidak berpuasa), saya melaksanakan shalat malam tapi juga tidur, dan aku juga mengumpuli para isteriku, barangsiapa tidak menyukai sunnahku berarti ia bukan golonganku.” Beliau berkata: “Bacalah (sampai khatam) Al Qur’an dalam waktu satu bulan!” Saya menjawab, “Aku lebih kuat dari itu.” Beliau berkata, “Kalau begitu khatamkanlah dalam jangka waktu sepuluh hari.” Aku berkata: “Aku lebih kuat dari itu.” Salah satu dari keduanya, kalau tidak salah Hushain atau Al Mughiroh berkata; Beliau berkata “Kalau begitu khatamkanlah dalam jangka waktu tiga hari.” Ia berkata; Kemudian beliau bersabda lagi: “Berpuasalah tiga hari pada setiap bulan.” Aku berkata, “Aku masih mampu jika lebih dari itu.” Dan dia masih merasa mampu hingga Nabi berkata: “Kalau begitu berpuasalah sehari dan berbukalah (tidak berpuasa) sehari sebab seutama-utama puasa ialah puasa saudaraku, Nabi Daud.” Hushain berkata dalam hadis (yang diriwayatkannya); Kemudian beliau bersabda: ” setiap hamba itu mempunyai rasa semangat, dan setiap rasa semangat itu pasti ada masa kebosanan, dan kebosanan mengalihkan kepada sunnah atau kepada bid’ah. Barangsiapa kebosanan mengalihkan kepada sunnah, berarti ia telah mendapat petunjuk, dan barangsiapa kebosanan dipergunakan selain itu, berarti ia binasa.” Mujahid berkata; Dan seiring dengan badan Abdullah bin Umar yang semakin lemah dan tua, ia masih melaksanakan puasa pada hari-hari itu, dan ia juga menyambung antara sebagian dengan sebagian yang lain agar kuat melaksanakan lalu ia berbuka pada hari itu juga.” Mujahid berkata lagi; Ia juga membaca Al Qur’an pada setiap hizbnya dan terkadang ia menambahi juga menguranginya tapi ia selalu mengkhatamkannya dalam jangka waktu kalau tidak tujuh hari, ia mengkhatamkannya dalam jangka waktu tiga hari. Setelah itu ia berkata; “Aku lebih suka menerima rukhshah Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam daripada berpaling atau dipalingkan daripadanya. Akan tetapi aku berpisah dengan beliau, sedang aku telah melakukan ajaran yang aku benci jika kuselisihi dan justru beralih ke yang lain.
/////////////////////////////

(AHMAD – 6217) : Telah menceritakan kepada kami Ismail telah mengkabarkan kepada kami Atha` bin Sa`ib dari bapaknya, dari Abdullah bin Amru, dia berkata; Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM bersabda: “Bacalah (khatamkanlah) Al Qur`an dalam jangkawa waktu satu bulan.” Kemudian beliau menguranginya lagi untukku dan saya pun (meminta untuk) menguranginya hingga menjadi tujuh hari.
———————